TENTANG SI PENGGODA

                Si Penggoda datang diakhir, dia menawarkan dan menyajikan segala hal yang dapat mengalihkan pandangan dan pikiran si tergoda untuk selalu menghadap dia. Si tergoda hanya bisa  terpikat oleh segala pesonanya, terpukau oleh setiap gerakannya yang terlihat sangat menawan dan mengagumi suara yang dihasilkan  oleh pita suaranya.  Si tergoda sadar dia terlalu terbawa arus, terlalu terbuai dan terlena, tetapi apa daya dia tetap saja seperti ikan mati.

                Saat si penggoda datang, dia hanya bisa tersenyum, berusaha untuk menggerakan setiap bagian tubuhnya seperti biasa tetapi tetap tidak bergerak seperti yang dia harapkan, terlalu kaku, terlalu dibuat-buat. Suara tawa si tergoda terdengar bergetar, pandangan matanya tidak fokus, dia berusaha mencuri setiap kesempatan untuk selalu memandang si penggoda. Si tergoda menertawakan dirinya sendiri yang tidak keren seperti ini, terlalu memalukan.

                Di bawah langit disiang hari, si penggoda sangat menawan, di bawah sinar lampu di luar biasa menawan dan di bawah langit mendung dia tetap saja sangat luar biasa menawan. Si penggoda tidak sadar bahwa pusat gravitasi ada padanya. Si tergoda berusaha menuju kearah dia, tertarik ke arah si penggoda. Si penggoda terkadang menjadi subsidi semangat untuk si tergoda. Tetapi si penggoda tidak sadar bahwa dia adalah si penggoda . 

Gembira Loka

Gembira Loka

Perjalanan iseng 4 mahasiswi di hari dies natalis.
Disini kami hanya melihat hewan tetapi sangat menyenangkan. Momen ebersamaan dengan sedikit olahraga kaki mengisi hari itu.Setidaknya di tempat ini kami tidak memikirkan masalah perkuliahan yang membuat otak penat .
Perjalanan selanjutnya, Solo.. Tunggu sajaaa 🙂

SEKILAS MENGENAI KLIMATOLOGI PERTANIAN

Klimatologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang iklim . Iklim merupakan bagian penting dari suatu komponen ekosistem dialam sehingga kehidupan manusia hewan dan tumbuhan tidak terlepas dari pengaruh atmosfer dan segala prosesnya. Iklim dinyatakan dengan rata-rata keadaan cuaca dalam jangka waktu yang cukup lama. Anasir iklim meliputi intensitas cahaya matahari, suhu udara, tekanan udara, kecepatan angin, kelembaban udara dan curah hujan. Anasir cuaca ini saling berhubungan satu sama lain dan saling mempengaruhi. 

Cahaya matahari yang datang kebumi dengan radiasi, akan mempengaruhi suhu bumi. Peningkatan dan penurunan suhu akan mempengaruhi kelembaban udara dan akan berpengaruh pada tekanan udara. Perbedan tekanan udara akan menghasilkan angin. Radiasi matahari juga akan menyebabkan penguapan di permukaan bumi. Air, danau, tanaman (transiprasi), tanah (evaporasi) akan menguap. Adanya perbedaan tekanan udara akan membawa uap air ke atas, yang nanti akan mengalami kondensasi dan membentuk awan. Awan yang berisi uap air dalam kondisi jenuh air akan menghasilkan hujan yang dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup dibumi. Kejadian ini akan berlangsung secara terus menerus dan membentuk siklus hidrologi.
Indonesia merupakan negara tropis yang terletak disekitar garis khatulistiwa dan mendapatkan cahaya matahari sepanjang tahun. Hal ini menyebabkan Indonesia hanya memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim hujan dan musim kemarau berpengaruh pada ketersediaan air. Ketersediaan air yang tidak hanya dibutuhkan oleh manusia dan hewan, tetapi juga untuk pertumbuhan tanaman.
Pertanian dipengaruhi oleh iklim. Air, udara dan suhu merupakan faktor yang tidak lepas dari pertanian. Dalam suatu pengelolaan lahan ataupun analisa kesesuaian lahan, iklim menjadi salah satu parameter yang digunakan untuk penentuan komoditas yang akan ditanam. Presipitasi, evaporasi, suhu, angin, dan kelembaban nisbi udara adalah anasir iklim yang penting. Tanah sebagai media tumbuh tanaman tidak dapat menyimpan seluruh air yang jatuh di atasnya. Sebagian air yang mengalami infiltrasi ke dalam tanah akan mengalami perkolasi dan run off, yang nantinya tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Ketersidaan air ditanah sangat dipengaruhi oleh presipitasi hujan. Musim tanam, panen dan pemilihan komoditas yang akan ditanam oleh petani biasanya disesesuaikan dengan keadaan cuaca dan iklim didaerah tersebut. Tiap tanaman membutuhkan keadaan cuaca dan iklim tertentu untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga didapatkan hasil setinggi-tingginya. Syarat-syarat itu dapat dipenuhi dengan (a) menyesuaikan diri terhadap keadaan cuaca dan iklim yang ada (adaptasi), (b) mengatur lingkungan sehingga diketahui unsur-unsur cuaca dan iklim yang sangat dibutuhkan (modifikasi) (c) melakukan suatu cara atau teknik untuk menggantikan hal yang tidak tersedia menjadi tersedia (subtitusi) dan (d) peramalan, sehingga dapat dihindarkan dari keadaan cuaca yang membahayakan tanaman. Setiap anasir iklim ini akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan tentu saja akan mempengaruhi produksi hasil di lahan pertanian. Sangatlah baik jika setiap unsur iklim dan cuaca saling mendukung dan tersedia dalam jumlah yang mencukupi. Intensitas cahaya matahari akan berpengaruh pada fotosintesis yang dilakukan tanaman, tanaman yang memperoleh sinar matahari dalam jumlah yang cukup akan melakukan fotosintesis secara maksimal dan menghasilkan fotosintat dalam jumlah yang banyak.
Cuaca dan iklim juga sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Perbedaan budaya, pola pikir dan pola hidup manusia dipengaruhi oleh iklim. Hal itu juga terjadi sebaliknya, manusia mempengaruhi cuaca dan iklim. Keberadaan manusia mampu merubah cuaca dan iklim dikarenakan kemajuan industri yang berkembang pesat dan juga banyaknya hutan yang ditebang demi memenuhi kebutuhan hidup manusia baik itu sandang, papan ataupun kebutuhan atas lahan sebagai tempat tinggal. Perubahan itu dibuktikan dengan peningkatan suhu permukaan bumi yang diakibatkan efek gas rumah kaca yang semakin lama semakin banyak. Global warming menjadi isu yang hangat diperbincangkan dunia saat ini. Pemanasan global mengakibatkan perubahan iklim. Perubahan iklim akan mengakibatkan efek negatif berupa potensi terkena kanker kulit sangat tinggi, bahaya gas karbondioksida bagi pernafasan manusia, suhu yang semakin tinggi, musim yang berubah, kemarau berkepanjangan yang mengakibatkan kekurangan air dibeberapa daerah di Indonesia. Tidak hanya itu saja, perubahan iklim menyebabkan gagal panen di beberapa daerah yang akan berpotensi menurunkan produksi hasil dan mengurangi ketersediaan bahan pangan.

INI TANGGAL 19

Post ini dimulai dengan kegalauanku menghadapi kuliah. Galau, padahal kata yang tidak ku sangkal terjadi padaku akhirnya kuakui juga. Masalah kuliah, praktikum, seminar, tempat kerja lapangan hingga skripsi ku menjadi hantu yang bahkan datang di mimpiku malam hari. Hey, tidak puaskah hanya di siang hari menghantuiku?!!!

Pusing, tuntutan akan cepat selesai kini sudah mulai terdengar samar-samar. Ku coba mengabaikan tapi tidak bisa. Huah. Seperti dikejar sesuatu yang besar. Seandainya saja bisa hidup bisa di ‘skip’ seperti film CLick, akan menyenangkan. Bayangkan saja kita dibangunkan dengan kata-kata “hari wisudamu sudah tiba” pasti langsung kelopak bunga berjatuhan dari langit. 
Ya, sudahlah namanya juga hidup, harus tetap dijalani. Harus optimis dan percaya diri ( sibak poni, ambil laptop, nonton). Loh??? Haha.. Apalah, yang penting nikmati hari ini, tetapi jangan lupakan tujuanmu kedepan. Semangat.

 

 

KABAR BURUKKU DIHARI ITU

Deg…deg… dengan jantung yang berdegup sangat kencang, kuberanikan diriku. Tanganku sudah mulai basah oleh keringat yang mengucur deras. Batinku tidak bisa tenang, meski aku mencoba ribuan kali untuk menenangkannya. Darahku berdesir, kupegang dadaku, kutahan berusaha menghentikan laju debaran yang terlanjur kencang ini. Tuhan, batinku tak henti henti. 

Akhirnya kakiku berhenti juga, di depan pintu itu. Kupandangi pintu yang menutup di hadapanku. Pintu ini lah yang memisahkan aku. Hanya setebal kira-kira 6 cm ini lah yang memisahkan aku dengan takdirku, pintu ini yang menyembunyikan kenyataan. Sudah cukup pikirku, aku harus berani, harus kuat, untuk apa aku datang kesini tanpa berani menerima kenyataan ini. Bukankah ini yang aku mau, bukankan ini yang harus ku terima? Berkali kali aku membatin, menenangkan laju degup jantungku. Tanganku yang basah mulai menggapai gagang pintu, merasakan dinginnya gagang pintu ini. Apapun Tuhan yang terjadi, aku siap, doaku. 

Ckrek… Pintu mulai terbuka. Kupandangi deretan tempat tidur itu. Dimana dia, batinku. Sambil melipat tanganku, doa mulai kupanjatkan. Aku mulai mencari, membayangkan wajahnya, berdoa, semua ku lakukan dalam satu waktu. Takut, jujur itulah yang kurasakan. Akhirnya aku tiba di satu tempat tidur. Kupandangi dia yang berbaring dengan keheningan, kulihat cincin dijarinya, jantungku langsung berhenti. Kenangan dan bayangan dirinya menari jelas dibenakku. Kupandangi dia masih dengan keadaan tidak percaya. Wajah itu, rambut itu bahkan cincin yang dikenakannya, tidak salah lagi, ini dia. 

Tangisku pecah, aku meraung-raung, menggoncangkan badannya, berharap dengan begitu dia sadar dari keheningannya. Air mataku mengaburkan pandanganku, kuusap terus menerus berusaha menghentikannya, tapi tidak bisa. Hatiku sakit, seperti diberi besi panas. Apapun lagi tidak dapat kupikirkan. Hanya dia, hanya dia. Mengapa Tuhan? Mengapa Tuhan? menjadi pertanyaan bodoh yang kuucapkan berkali-kali. Kugoncang lagi tubuhnya, menjerit menyuruhnya bangun, memukul mukul badannya tapi dia tetap diam. Hanya air mata, tangis dan jeritanku terdengar, hancur sudah janjiku untuk tidak menangis, untuk tetap kuat menghadapi ini semua. 

Begitu cepat dia diambil, begitu cepat dia pergi. Dia teman, adik, kakak bahkan terkadang menjadi musuhku terkadang sudah pergi. Hanya meninggalkan kenangan yang tak terlupakan. Dia yang selalu ada buatku kini terbaring tak berdaya dalam keheningan. Korban gempa bumi, dan ke-luar biasaan alam. Gempa Nias Maret tahun 2005 mengambil dia dari sisiku, meninggalkanku. 

Dihari itu ada sekitar 300 orang yang meninggal, dihari itu juga ribuan rumah hancur, dihari itu juga aku kehilangan dia.

 

                                                                                                          (fiksi)